Senpi? Teringat Kasus Parto...

Minggu, 13 Mei 2012, 11:12 WIB
Senpi? Teringat Kasus Parto...
Lola Amaria-Fifie Buntaran-Shinta Bachir Julia Perez

RMOL. Kalangan sipil termasuk artis dipersilakan punya senjata api (senpi). Asal punya izin dan tepat penggunaannya. Tapi beberapa seleb kepada Rakyat Merdeka mengaku tidak tertarik punya. Salah satu seleb yang pernah tersandung kasus senspi adalah pelawak Parto, yang bak seorang koboy  kalap menembakkan pistolnya di Planet Hollywood.

Lola Amaria, Gara-gara Aparat Gagal Jamin Keamanan

Maraknya pemakaian senpi bukan tanpa sebab. Masyarakat su­dah merasa tersudut dengan ke­jahatan. Dimana aparat berwa­jib gagal menciptakan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan ber­masyarakat.

“Aparat tidak banyak bisa diandalkan untuk menjaga ke­amanan. Orang jadi punya alasan kuat punya senjata api untuk jaga diri. Kalau sudah begini, tidak bisa juga menyalahkan yang punya,” kata Lola.

Contoh suasana semakin tidak aman justru dialami sutradara Minggu Pagi di Victoria Park ini. Dua kali sudah ia jadi korban aksi kriminalitas di tempat keramaian.

 â€œPertama handphone saya dijambret. Yang kedua, saya hampir jadi korban kelompok kapak merah,” ungkapnya.

“Pas dijambret saat itu saya baru keluar dari ATM. Dalam hi­tungan detik, hape yang saya tenteng, dirampas, di­ambil paksa. Saya cuma bisa te­riak dan melawan seadanya. Nah waktu di Menteng, pas berhenti di lampu merah, tiba-tiba ada orang hampiri mobil dan maksa min­ta-minta. Karena saya tolak, pelaku langsung menghantamkan kapaknya ke kaca depan. Untung kacanya tidak pecah,” kisah Lola.

Sejak itu, Lola jadi takut asal kapan saja pergi ke luar. Namun hal seperti itu, lanjutnya, bukan alasan untuk memiliki senjata api.

“Kalau keluar tidak meng­gu­nakan perhiasan dan pa­kaian yang mencolok. Kalau di mobil jangan menyimpan ba­rang ber­harga di mobil atau yang bisa dili­hat dari luar. Ja­ngan sampai mem­berikan ke­sepatan penjahat melakukan aksinya,” tuturnya.

Selain itu, kata Lola, lebih baik tidak nekat melawan jika situa­sinya tidak memungkinkan.

“Kalau rampoknya banyak dan kita sendiri lebih baik tidak me­lawan. Konyol juga kalau me­lawan,” cetus bintang film Beth dan Ca Bau Kan ini.

Kalaupun orang telanjur punya senpi itu dianggapnya tak masa­lah. Asalkan diizinkan pihak ber­wenang dan jangan dibuat untuk pamer, menakut-nakuti orang.

“Terserah pilihan orang. Saya lebih baik tidak memiliki senjata api. Takut malah melukai orang-orang tak berdosa. Atau malah melukai keluarga sendiri,” tandasnya.

 Fifie Buntaran, Gampang Didapat Kaum Sosialita

Senpi diakui Fifie Buntaran bukan barang yang sulit dimiliki. Terbukti banyak teman sosia­litanya yang punya senpi legal dari kepolisian. Alasannya sih klise, buat keamanan di jalan.

“Sering aku tanya dari mana dapatnya, dijawab legal. Ada izin­nya, ada nomor senjatanya segala,” terang Fifie.

Sebab itu ia tak memper­ma­salahkan kepemilikan senjata api oleh warga sipil. “Asal orangnya bertanggung jawab, tidak digu­nakan yang macam-macam dan didapatkannya legal, yah sah-sah saja memiliki senjata api,” ucap model iklan dan presenter ini.

Apakah tertarik memiliki senjata api?

“Saya tidak perlu yang be­gituan. Orang kan menganggap senjata api itu ada setannya. Jadi yang punya, bawaannya panas terus. Kalau ntar malah me­nem­bak orang lain, terus nyawanya melayang kan repot,” jawab wanita kelahiran Pontianak ini.

Dia menyebut pemilik senpi biasanya merasa berkuasa dan tak mengenal takut. Sebagai contoh, kasus Koboi Palmerah yang ramai dibicarakan.  

“Orang kalau sudah pegang senjata jadi merasa superior. Merasa kuat, kalau emosi nggak terkontrol bisa-bisa mencela­kakan orang,” tuturnya.

Daripada polisi terus-menerus mengeluarkan izin untuk kepe­milikan senjata api, lebih baik meningkatkan keamanan.

“Yah Jakarta. Hampir tiap hari ada berita pembunuhan. Di hotel, di kafe, di jalanan. Udah langka rasa kemanan itu,” keluh teman dekat Malinda Dee ini.

 Seperti kebanyakan orang di Jakarta, Fifie pun sempat jadi korban kejahatan.    

“Saat itu pas pulang syuting malam. Di lampu merah mobil saya dikelilingi beberapa pengen­dara motor. Salah satu pengen­dara motor bilang, ‘ban bocor,’ sam­bil menunjuk arah ban. Kalau saya turun mungkin ceritanya bisa lain,” kenang Fifie.

Shinta Bachir, Korbannya Orang Tak Berkuasa

Shinta Bachir tak setuju ang­gapan artis kini sangat mem­butuhkan senpi. Meski dari ka­langan mampu dan rawan dijahati, artis diminta pikir-pikir lagi sebelum membeli dan me­makai senpi.

“Jangan karena orang berduit, izin pistol dipermudah. Mereka (orang kaya) kadang gunakan senjata dengan semena-mena. Ya korbannya orang miskin dan tak punya kuasa,” seru Shinta.  

“Ada duit, pistol bisa dipa­kai. Ini bagian dari sistem yang buruk. Aku nggak nyalahin in­stansi (polisi) ya, tapi ke­mung­kinan besar ada oknum terlibat. Kita sudah tahu kondisi negara kita,” imbuh artis yang tenar setelah mengaku wanita sim­panan man­tan Kapolda Metro Jaya ini.

Shinta menyayangkan long­garnya perizinan kepemilikan senjata api saat ini, yang akhirnya justru mengakibatkan banyaknya penyalahgunaan senpi.

“Banyaknya peredaran senpi di kalangan sipil, justru lebih banyak menimbulkan sisi negatif. Masyarakat jadi merasa was-was, dan banyak juga yang jadi sok jagoan,” tukas bintang Pulau Hantu 3 ini.

Wanita asli Wonosobo Jawa Tengah ini berharap, peraturan kepemilikan senpi lebih diperketat.

“Kan sudah ada Undang-un­dangnya, di situ dijelaskan untuk memiliki senpi terutama kala­ngan sipil harus lulus psikotes, tes kesehatan dan lainnya,” ucapnya.

Meski begitu, pemain film Lihat Boleh, Pegang Jangan ini me­maklumi adanya beberapa pihak yang merasa perlu me­miliki senpi untuk keamanan pri­badi. Namun, pihak yang menge­luarkan izin seharusnya bisa melihat lebih jeli, siapa saja yang layak.

“Masalahnya, kebanyakan yang sudah punya senjata jatuh­nya jadi mentang-mentang. Ma­kanya, harus lebih ketat izinnya,” tukas Shinta.

Selain itu, dia rasa tepat bila dilakukan razia kepemilikan senpi secara rutin.

“Razia bertujuan agar mereka yang kedapatan memiliki senpi tanpa ijin segera ditindak. Senpi jangan malah dijadikan alat yang menimbulkan tindakan kriminal baru,” tandasnya.


Julia Perez, Syarat Pemilik Punya Bebet, Bibit & Bobot

Senpi itu tergantung pemilik­nya. Kalau kontrol diri lemah, pemilik bisa menjadikan senpi lebih berbahaya. Faktor ini diwanti-wanti banget sama Julia Perez (Jupe).

 â€œSegala sesuatu kan lihat mentalnya. Kalau mentalnya matang, pasti dia juga nggak kebawa arus. Penembak harus punya bebet, bibit, bobot biar kontrol emosi. Megang senjata nggak boleh sembarangan,” imbaunya.

Jangankan sipil yang awam, Jupe melihat tentara dan polisi kebanyakan gunakan senjata dengan maksud negatif. Kasus Koboi Palmerah cuma salah satu contoh. “Polisi sama ten­tara aja sering salah, apalagi umum. Nggak penting orang­nya, yang penting psiko­logis­nya. Koboi itu berlagak pasti mentalnya lagi terguncang,” ucap si Belah Duren ini.

Jupe pernah dijahati saat menyetir. Kala itu, di tengah keramaian, pelaku berani me­ngancamnya. Untung saja Jupe bisa membela diri, tapi bukan pakai pistol.

“Saya dulu punya gas air mata sebelum dilarang. Waktu itu ada yang niat jahat, cuma sem­pat mau colong spion mo­bil. Saya buka kaca dan sem­prot, nggak berhasil. Kaca mo­bil saya tutup lagi kepikiran di­tusuk gimana. Makanya saya biarin spion dicongkel. Kita perlu bela diri, tapi pikirin lagi deh konsekuensinya kalau senjata,” bebernya.

 â€œOrang punya beceng (pistol) lihat efeknya dulu dong, daripada kegunaan.

Makanya kasus bunuh diri atau bunuh orang dengan pistol tetap ada,” imbuhnya.

Bekas pacar Gaston Castano ini mengaku kadang berlatih menembak bareng Perbakin (Persatuan Olahraga Menem­bak Indonesia). Tapi itu seka­dar melepas penat, bukan untuk serius persiapan pakai pistol.

“Nggak punya pistol lebih aman. Kalau ada kesalahan, nama saya terseret ke meja hijau. Saya nggak melakukan kebo­dohan karena emosi tak ter­kontrol. Lebih baik dilabrak aja. Nembak itu sekedar suka bukan jalan hidup,” terang Jupe.

Pemilik album Kamasutra bahkan lebih suka dibilang kampungan daripada latah punya pistol. “Sering banget, punya pistol biasanya petan­tang-petenteng.

Padahal punya pistol atau nggak, kalau sudah waktunya, ya mati aja kan,” cetusnya.

Bintang film Kuntilanak Kamar Mayat ini juga menya­yang­kan kepemilikan pistol tanpa lengkap surat izin.

 â€œYang punya itu banyak musuh, jadi asal cepat punya aja. Makanya saya jamin, surat kepemilikan pistol mereka banyak yang bodong,” tukasnya.

“Kita harus bantu setidaknya jangan sampai punya pistol agar kerja polisi dipermudah,” tutup Jupe.[Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA