RMOL. Kalangan sipil termasuk artis dipersilakan punya senjata api (senpi). Asal punya izin dan tepat penggunaannya. Tapi beberapa seleb kepada Rakyat Merdeka mengaku tidak tertarik punya. Salah satu seleb yang pernah tersandung kasus senspi adalah pelawak Parto, yang bak seorang koboy kalap menembakkan pistolnya di Planet Hollywood.
Lola Amaria, Gara-gara Aparat Gagal Jamin Keamanan
Maraknya pemakaian senpi bukan tanpa sebab. Masyarakat suÂdah merasa tersudut dengan keÂjahatan. Dimana aparat berwaÂjib gagal menciptakan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan berÂmasyarakat.
“Aparat tidak banyak bisa diandalkan untuk menjaga keÂamanan. Orang jadi punya alasan kuat punya senjata api untuk jaga diri. Kalau sudah begini, tidak bisa juga menyalahkan yang punya,†kata Lola.
Contoh suasana semakin tidak aman justru dialami sutradara Minggu Pagi di Victoria Park ini. Dua kali sudah ia jadi korban aksi kriminalitas di tempat keramaian.
“Pertama handphone saya dijambret. Yang kedua, saya hampir jadi korban kelompok kapak merah,†ungkapnya.
“Pas dijambret saat itu saya baru keluar dari ATM. Dalam hiÂtungan detik, hape yang saya tenteng, dirampas, diÂambil paksa. Saya cuma bisa teÂriak dan melawan seadanya. Nah waktu di Menteng, pas berhenti di lampu merah, tiba-tiba ada orang hampiri mobil dan maksa minÂta-minta. Karena saya tolak, pelaku langsung menghantamkan kapaknya ke kaca depan. Untung kacanya tidak pecah,†kisah Lola.
Sejak itu, Lola jadi takut asal kapan saja pergi ke luar. Namun hal seperti itu, lanjutnya, bukan alasan untuk memiliki senjata api.
“Kalau keluar tidak mengÂguÂnakan perhiasan dan paÂkaian yang mencolok. Kalau di mobil jangan menyimpan baÂrang berÂharga di mobil atau yang bisa diliÂhat dari luar. JaÂngan sampai memÂberikan keÂsepatan penjahat melakukan aksinya,†tuturnya.
Selain itu, kata Lola, lebih baik tidak nekat melawan jika situaÂsinya tidak memungkinkan.
“Kalau rampoknya banyak dan kita sendiri lebih baik tidak meÂlawan. Konyol juga kalau meÂlawan,†cetus bintang film Beth dan Ca Bau Kan ini.
Kalaupun orang telanjur punya senpi itu dianggapnya tak masaÂlah. Asalkan diizinkan pihak berÂwenang dan jangan dibuat untuk pamer, menakut-nakuti orang.
“Terserah pilihan orang. Saya lebih baik tidak memiliki senjata api. Takut malah melukai orang-orang tak berdosa. Atau malah melukai keluarga sendiri,†tandasnya.
Fifie Buntaran, Gampang Didapat Kaum Sosialita
Senpi diakui Fifie Buntaran bukan barang yang sulit dimiliki. Terbukti banyak teman sosiaÂlitanya yang punya senpi legal dari kepolisian. Alasannya sih klise, buat keamanan di jalan.
“Sering aku tanya dari mana dapatnya, dijawab legal. Ada izinÂnya, ada nomor senjatanya segala,†terang Fifie.
Sebab itu ia tak memperÂmaÂsalahkan kepemilikan senjata api oleh warga sipil. “Asal orangnya bertanggung jawab, tidak diguÂnakan yang macam-macam dan didapatkannya legal, yah sah-sah saja memiliki senjata api,†ucap model iklan dan presenter ini.
Apakah tertarik memiliki senjata api?
“Saya tidak perlu yang beÂgituan. Orang kan menganggap senjata api itu ada setannya. Jadi yang punya, bawaannya panas terus. Kalau ntar malah meÂnemÂbak orang lain, terus nyawanya melayang kan repot,†jawab wanita kelahiran Pontianak ini.
Dia menyebut pemilik senpi biasanya merasa berkuasa dan tak mengenal takut. Sebagai contoh, kasus Koboi Palmerah yang ramai dibicarakan.
“Orang kalau sudah pegang senjata jadi merasa superior. Merasa kuat, kalau emosi nggak terkontrol bisa-bisa mencelaÂkakan orang,†tuturnya.
Daripada polisi terus-menerus mengeluarkan izin untuk kepeÂmilikan senjata api, lebih baik meningkatkan keamanan.
“Yah Jakarta. Hampir tiap hari ada berita pembunuhan. Di hotel, di kafe, di jalanan. Udah langka rasa kemanan itu,†keluh teman dekat Malinda Dee ini.
Seperti kebanyakan orang di Jakarta, Fifie pun sempat jadi korban kejahatan.
“Saat itu pas pulang syuting malam. Di lampu merah mobil saya dikelilingi beberapa pengenÂdara motor. Salah satu pengenÂdara motor bilang, ‘ban bocor,’ samÂbil menunjuk arah ban. Kalau saya turun mungkin ceritanya bisa lain,†kenang Fifie.
Shinta Bachir tak setuju angÂgapan artis kini sangat memÂbutuhkan senpi. Meski dari kaÂlangan mampu dan rawan dijahati, artis diminta pikir-pikir lagi sebelum membeli dan meÂmakai senpi.
“Jangan karena orang berduit, izin pistol dipermudah. Mereka (orang kaya) kadang gunakan senjata dengan semena-mena. Ya korbannya orang miskin dan tak punya kuasa,†seru Shinta.
“Ada duit, pistol bisa dipaÂkai. Ini bagian dari sistem yang buruk. Aku nggak nyalahin inÂstansi (polisi) ya, tapi keÂmungÂkinan besar ada oknum terlibat. Kita sudah tahu kondisi negara kita,†imbuh artis yang tenar setelah mengaku wanita simÂpanan manÂtan Kapolda Metro Jaya ini.
Shinta menyayangkan longÂgarnya perizinan kepemilikan senjata api saat ini, yang akhirnya justru mengakibatkan banyaknya penyalahgunaan senpi.
“Banyaknya peredaran senpi di kalangan sipil, justru lebih banyak menimbulkan sisi negatif. Masyarakat jadi merasa was-was, dan banyak juga yang jadi sok jagoan,†tukas bintang Pulau Hantu 3 ini.
Wanita asli Wonosobo Jawa Tengah ini berharap, peraturan kepemilikan senpi lebih diperketat.
“Kan sudah ada Undang-unÂdangnya, di situ dijelaskan untuk memiliki senpi terutama kalaÂngan sipil harus lulus psikotes, tes kesehatan dan lainnya,†ucapnya.
Meski begitu, pemain film Lihat Boleh, Pegang Jangan ini meÂmaklumi adanya beberapa pihak yang merasa perlu meÂmiliki senpi untuk keamanan priÂbadi. Namun, pihak yang mengeÂluarkan izin seharusnya bisa melihat lebih jeli, siapa saja yang layak.
“Masalahnya, kebanyakan yang sudah punya senjata jatuhÂnya jadi mentang-mentang. MaÂkanya, harus lebih ketat izinnya,†tukas Shinta.
Selain itu, dia rasa tepat bila dilakukan razia kepemilikan senpi secara rutin.
“Razia bertujuan agar mereka yang kedapatan memiliki senpi tanpa ijin segera ditindak. Senpi jangan malah dijadikan alat yang menimbulkan tindakan kriminal baru,†tandasnya.
Julia Perez, Syarat Pemilik Punya Bebet, Bibit & Bobot
Senpi itu tergantung pemilikÂnya. Kalau kontrol diri lemah, pemilik bisa menjadikan senpi lebih berbahaya. Faktor ini diwanti-wanti banget sama Julia Perez (Jupe).
“Segala sesuatu kan lihat mentalnya. Kalau mentalnya matang, pasti dia juga nggak kebawa arus. Penembak harus punya bebet, bibit, bobot biar kontrol emosi. Megang senjata nggak boleh sembarangan,†imbaunya.
Jangankan sipil yang awam, Jupe melihat tentara dan polisi kebanyakan gunakan senjata dengan maksud negatif. Kasus Koboi Palmerah cuma salah satu contoh. “Polisi sama tenÂtara aja sering salah, apalagi umum. Nggak penting orangÂnya, yang penting psikoÂlogisÂnya. Koboi itu berlagak pasti mentalnya lagi terguncang,†ucap si Belah Duren ini.
Jupe pernah dijahati saat menyetir. Kala itu, di tengah keramaian, pelaku berani meÂngancamnya. Untung saja Jupe bisa membela diri, tapi bukan pakai pistol.
“Saya dulu punya gas air mata sebelum dilarang. Waktu itu ada yang niat jahat, cuma semÂpat mau colong spion moÂbil. Saya buka kaca dan semÂprot, nggak berhasil. Kaca moÂbil saya tutup lagi kepikiran diÂtusuk gimana. Makanya saya biarin spion dicongkel. Kita perlu bela diri, tapi pikirin lagi deh konsekuensinya kalau senjata,†bebernya.
“Orang punya beceng (pistol) lihat efeknya dulu dong, daripada kegunaan.
Makanya kasus bunuh diri atau bunuh orang dengan pistol tetap ada,†imbuhnya.
Bekas pacar Gaston Castano ini mengaku kadang berlatih menembak bareng Perbakin (Persatuan Olahraga MenemÂbak Indonesia). Tapi itu sekaÂdar melepas penat, bukan untuk serius persiapan pakai pistol.
“Nggak punya pistol lebih aman. Kalau ada kesalahan, nama saya terseret ke meja hijau. Saya nggak melakukan keboÂdohan karena emosi tak terÂkontrol. Lebih baik dilabrak aja. Nembak itu sekedar suka bukan jalan hidup,†terang Jupe.
Pemilik album Kamasutra bahkan lebih suka dibilang kampungan daripada latah punya pistol. “Sering banget, punya pistol biasanya petanÂtang-petenteng.
Padahal punya pistol atau nggak, kalau sudah waktunya, ya mati aja kan,†cetusnya.
Bintang film Kuntilanak Kamar Mayat ini juga menyaÂyangÂkan kepemilikan pistol tanpa lengkap surat izin.
“Yang punya itu banyak musuh, jadi asal cepat punya aja. Makanya saya jamin, surat kepemilikan pistol mereka banyak yang bodong,†tukasnya.
“Kita harus bantu setidaknya jangan sampai punya pistol agar kerja polisi dipermudah,†tutup Jupe.[Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.