KASUS WISMA ATLET

Demokrat: Jangan Giring KPK, Kalau Diskriminatif Terbaca Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 08 Mei 2012, 12:41 WIB
Demokrat: Jangan Giring KPK, Kalau Diskriminatif Terbaca Sendiri
gedung kpk/ist
RMOL. Dua politisi DPR dari beda partai, Wayan Koster (PDIP) dan Angelina Sondakh (Demokrat), sudah dicegah bepergian ke luar negeri oleh KPK. Angelina duluan ditetapkan tersangka dan kini ditahan oleh KPK. Tapi bagaimana dengan Wayan Koster? Sampai sekarang dia hanya satu kali diperiksa sebagai saksi.

Melihat itu, politisi Partai Demokrat, Gede Pasek, mempersilakan KPK bekerja dengan tenang dan profesional. Lanjut Pasek, KPK pasti sudah punya strategi sendiri untuk mengungkapkan kasus wisma atlet.

"Jangan digiring dengan opini-opini. Nanti kalau ternyata KPK kerja diskriminatif, tidak equal, bermuatan politik, pasti akan terbaca," ujar Pasek saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lau, Selasa, (8/5).

Anggota Komisi II ini mengatakan juga bahwa sudah sangat jelas pranata-pranata hukum yang harus dipakai KPK.

"Kalau KPK jilid 3 tidak bagus nanti, rakyat yang menilai. Sekarang biarkan mereka menunjukkan kinerjanya dulu," ungkapnya

Baru saja terungkap di sebuah media nasional bahwa di dalam catatan keuangan Yulianis ada 17 setoran yang mengalir ke Angelina dan Koster terkait pemenangan Grup Permai dalam proyek di Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Setoran kepada mereka mencapai Rp 32,28 miliar. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA