"Ini terkesan, pemerintah mencoba memecah belah kekuatan pemuda dan mahasiswa," ujar Koordinator Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) se-dunia, Zulham Effendi, kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Sabtu, 24/3).
Selain itu, Zulham melihat, usaha tersebut sebagai langkah untuk memecah konsentrasi publik. Pemerintahan SBY, menurutnya, berusaha mengalihkan isu dan persepsi mayarakat agar isu BBM tidak terlalu dihiraukan.
Zulham sangat menyayangkan, ternyata banyak rekan-rekan mahasiswa dan pemuda yang bersedia berangkat. Zulham menyebut rekan-rekannya tersebut tidak peka terhadap kondisi bangsa dan penderitaan rakyat.
"Kalau kawan-kawan (mahasiswa/pemuda) lebih bijak, dana keberangkatan harusnya disumbangkan kepada pemerintah agar dapat menambah biaya penanggulangan kenaikan harga BBM," kata Zulham memperingatkan.
Zulham yang tengah menempuh doktoral di Univeritas Kebangsaan Malaysia tak lupa menyerukan, mahasiswa dan pemuda harus tetap menjalankan peran dan fungsinya sebagai pengontrol kondisi sosial bangsa. Ia meminta rekan-rekannya untuk terus menyuarakan perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara yang elegan.
"Saya mengimbau agar mahasiswa dan pemuda Indonesia tetap solid dan selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok," demikian Zulham.
[dem]
BERITA TERKAIT: