Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek menanggapi pernyataan pakar psikologi politik Hamdi Muluk petang tadi (Sabtu, 10/3).
Meski begitu, Gede memang membenarkan, bahwa Anas mengungkapkan KPK jangan repot-repot mengurus proyek Hambalang bila hanya bersumber dari ocehan Nazaruddin.
"Seandaianya bapak 8-9 bulan dituduh seperti itu, bagaimana psikologi Bapak," Pasek mempertanyakan.
Pernyataan Anas yang siap digantung di tugu Monas kalau terima uang korupsi hambalang, menurut Pasek adalah bahasa rakyat. Karena selama ini Anas sudah menjawab dengan bahasa formal, dialog, dan formalistik. Anas sudah berkali-kali menjawab, kalau memang terbukti silakan diperiksa, saat ditanya seputar keterlibatannya dalam kasus tersebut. Tapi pengadilan opini itu tetap tergabung.
"Sehingga perlu bahasa rakyat. Bahasa rakyat memang seperti itu. Kalau memang dia merasa yakin, dia berani. Berani ditembak, dipenjara. Karena dia percaya kebenaran itu ada di atas, bukan opini," demikian anggota Komisi II DPR ini. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: