"98 persen tidak simpati ke Anas. Komunikasi politik Anas malah blunder saya kira. Alih-alih dia menerima simpati malah jadi bahan olok-olok. Saya tadi lihat di Twitter (respons masyarakat)," ujar pakar psikologi politik Hamdi Muluk petang tadi (Sabtu, 10/3).
Masyarakat mempertanyakan sikap Anas yang bisa-bisanya mengumbar ocehan yang tidak layak. Karena selama ini orang mengenal Anas politisi santun, diplomatis dan kalau bicara selalu terukur.
"Kok begitu ya Ketua Umum Demokrat yang selama ini dianggap politisi kelas wahid. Jadi ini kok, saya baca tadi di Twitter, tidak ada bedanya dengan Jupe nih. Kayak sumpah pocong saja," sambung Hamdi Muluk, yang berbicara di TVOne ini.
Selain itu, lanjut gurubesar Psikologi Politik UI ini, Anas juga dianggap sombong. Hal itu lewat lanjutan kicauan, yang meminta KPK tak usah repot-repot mengurusin kasus hambalang, yang sumber informasinya tidak jelas. Anas terkesan tidak menghormati KPK.
Padahal, jelasnya, KPK menyatakan sudah menggelar ekspos kasus tersebut. Menurutnya, akan lebih baik kalau Anas mengucapkan,"Nanti kalau KPK memanggil saya, saya akan datang untuk memberikan klarifikasi."
"Itu akan memberikan respek," tandasnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: