NEWMONT

Presiden FPT Tantang Keberanian Presiden SBY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 15 Januari 2012, 14:59 WIB
Presiden FPT Tantang Keberanian Presiden SBY
sby/ist
RMOL. Presiden SBY ditantang untuk segera merenegosiasi kontrak karya eksplorasi tambang Newmont, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tantangan disampaikan oleh Front Pemuda Taliwang (FPT).

Ketidakberanian Presiden merenegosiasi kontrak karya, dalam hemat FPT, sama saja membiarkan berlangsungnya "penjajahan" oleh Newmont terhadap negara, khususnya rakyat Sumbawa.

"Renegosiasi harus dilakukan. Jangan korbankan masyarakat," kata Presiden Front Pemuda Taliwang (FPT) Sahril Amin Dea Naga kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 15/1).

Selama ini, menurutnya, PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT)  menganggap kontrak karya sebagai "kitab suci", padahal dialah yang membuat ketidakberesan-ketidakberesan eksplorasi berlangsung.

Sahril aneh betul mengapa Presiden berani merenegosiasi kontrak karya sektor batu bara, sementara terhadap tambang dan emas, terutama terhadap Newmont tidak dilakukan. Jelas, tegas dia, masyarakat, steakholder di daerah, Bupati Sumbawa dan Sumbawa Barat, Gubernur NTB maupun DPRD di sana sudah menyampaikan keinginan untuk renegosiasi.

"Jangan biarkan daerah bergejolak. Presiden harus memikirkan itu. Jangan buat rakyat marah. Berkacalah dari kasus Bima dan Freeport di Papua, kita tidak mau seperti itu," tandasnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA