Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, setelah terjadi peningkatan kegiatan sejak pukul 14.00 WITA (Jumat, 6/1), akhirnya Gunung Lokon meletus pada pukul 20.55 WITA, dan ketinggian asap letusannya sekitar 1.500 meter dari kawah Tompaluan. Sementara, kondisi masyarakat normal dan tidak ada pengungsian.
Di Gunung Gamalama, saat ini pengungsi akibat lahar dingin berjumlah 296 jiwa (46 KK) yang ditempatkan di Sanggar Kegiatan Belajar di Kelurahan Dufa-dufa. Sedangkan pengungsi di Gunung Lewotolo ada 562 orang, beberapa pengungsi akan dikembalikan ke rumah masing-masing.
Terkait dengan tujuh gunung status siaga tersebut, BNPB dan BPBD (daerah) menyusun rencana kontinjensi (renkon). Untuk Gunung Papandayan, Karangetang dan Ijen sudah selesai disusun renkonnya. Sedangkan yang lainnya sedang disusun saat ini.
"Renkon adalah suatu upaya merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi," terang Sutopo.
Dari renkon tersebut maka diketahui rencana jalur evakuasi, titik pengungsian, persediaan logistik, peralatan, kemampuan personil dan anggaran. Untuk menguji renkon ini maka masyarakat dilatih atau melakukan gladi yang diusahakan dengan besaran dan skalanya mendekati peristiwa yang diskenariokan.
"Gladi telah dilakukan tiga kali di Gunung Papandayan," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: