Sondang adalah mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta yang Rabu pekan lalu (7/12) membakar diri di depan Istana Negara, Jakarta. Sebelum membakar diri, Sondang mengguyurkan bensin ke sekujur tubuhnya. Tiga hari setelah aksi itu, Sondang pun meregang nyawa di ruang instalasi luka bakar rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
"Siapa yang membakar Sondang?" tanya Dwi Puspa Adi, saat memimpin aksi. "SBY," jawab peserta aksi kompak.
"Siapa yang telah membunuh Sondang?" tanya Dwi lagi disambut jawaban yang sama oleh peserta aksi.
Dwi pun menggajak teman-temannya agar mendekati spanduk bergambar Sondang yang dipasang di depan gerbang masuk kampus Usni.
"Inilah Sondang. Dia rela mengorbankan nyawa untuk kejayaan bangsa," ucap Dwi disusul taburan bunga warna merah dan putih dari peserta aksi.
Langit di atas mendung pekat. Angin kencang menggoyahkan pepohonan di sepanjang jalan di sekitar kampus Usni. Hujan pun menyusul tak lama kemudian. Dwi dan teman-temannya tak bergeming. Mereka tidak membubarkan diri. Aksi solidaritas tetap digelar. Sementara beberapa aparat polisi yang menjaga aksi dan para pewarta memilih berteduh.
"Turunkan SBY-Boediono. Revolusi, revolusi sampai mati," pekik peserta aksi bersemangat.
[dem]