Bagi politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Misbakhun, perkataan Ruhut tak lebih sebagai kebohongan. Sebab, Partai Demokrat sendiri selama ini membiarkan kader-kadernya yang bermasalah dengan hukum.
"Ini menunjukkan Ruhut dan partai Demokrat tidak konsisten," kata Misbakhun kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Senin, 13/12).
Ada beberapa kader Demokrat yang bermasalah dengan hukum tapi tidak diapa-apakan oleh Demokrat. Contohnya Djufrie. Saat ini Djufrie yang merupakan mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat sudah menjadi terdakwa dan ditahan di LP Padang terkait kasus pengadaan tanah sewaktu menjadi Walikota Bukit Tinggi. Tapi dia masih berstatus sebagai anggota DPR RI.
Kemudian, ada Amru Daulay. Mantan Dirjen Jaminan Bantuan Sosial Kementerian Sosial ini sudah menjadi tersangka KPK dan sudah ditahan terkait kasus pengadaan mesin jahit dan sapi impor di Kementerian Sosial. Tapi saat ini statusnya di DPR RI masih sebagai anggota.
Selain masih aktif di DPR, Amrun dan Djufrie sampai sekarang juga tidak dikeluarkan dari Demokrat.
"Ruhut bohong besar menjadikan Partai Demokrat sebagai contoh dan tauladan dalam menindak anggotanya yang terjerat kasus hukum," imbuh Misbakhun.
Pemecatan Demokrat terhadap Nazaruddin, bagi Misbakhun, tidak bisa dijadikan dalih bahwa Demokrat bersikap tegas terhadap kadernya yang terjerat kasus hukum sebagaimana dikatakan Ruhut. Sebab, kata dia, Nazaruddin dipecat karena bernyanyi membongkar keterlibatan anggota Partai Demokrat yang lainnya. "Kalau ini untuk cuci tangan dan pencitraan di publik."
"Ruhut jangan asal
njeplak," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: