Demikian dijelaskan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, sesaat lalu (Rabu petang, 30/11). Hari ini, sampai pukul 17.00 WITA, tim penyelam hanya berhasil mengangkat satu jenazah dari dasar sungai. Sehingga total korban tewas hingga saat ini terhitung 19 jiwa.
Hasil
scanning side-scan sonar tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengindikasikan tujuh mobil yang sudah berada di luar kerangka jembatan di dasar sungai dan satu mobil terlihat ada di dalam kerangka jembatan.
"Pemindaian dengan
multibeam echosounder masih disiapkan setup-nya dan besok pagi dioperasikan untuk memperoleh gambaran yang lebih detail. Tim penyelam fokus untuk mengeluarkan korban yang ada pada mobil tersebut," katanya.
Pencarian dihentikan karena cuaca yang tidak bersahabat dan hujan di hulu sungai mengakibatkan kecepatan arus bawah sungai sangat deras (mencapai 2,9 knot) sehingga masih menyulitkan tim penyelam mengevakuasi korban yang masih di dalam mobil. Sehubungan dengan hal tersebut Kepala Basarnas memutuskan untuk menghentikan operasi penyelaman dan dilanjutkan besok pagi pukul 06.00 WITA, dengan harapan pagi itu arus belum deras.
Sedangkan Floating Bags (balon) sebanyak 60 unit sudah siap di atas kapal ponton di TKP. Kelengkapan lain juga sejak kemarin sudah siap, yaitu 10 unit tug boat dan tiga unit kapal ponton besar beserta
crane, dimana semua perlengkapan sudah siaga apabila opsi-opsi akan dilakukan.
"Direncanakan besok pagi akan dicoba mengangkat tujuh unit mobil yang berada di luar kerangka jembatan dengan
crane yang sudah siaga di atas ponton, lalu korban di dalam mobil dikeluarkan. Apabila korban sudah berhasil dikeluarkan, maka
floating bags digunakan untuk menarik kerangka jembatan ke pinggir sungai, selanjutnya sisa korban dievakuasi," urainya lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: