Sebelumnya puluhan orang yang mengaku sebagai pendukung SBY itu mengkampanyekan dukungan pada pemerintah sampai 2014. Menurut Arus, momen peringatan Sumpah Pemuda adalah tepat jika disatukan dengan Sumpah Kesetiaan Pendukung SBY. Spanduk bertuliskan "SBY Bapak Demokrasi" mereka bentangkan.
"Kami bertekad mendukung pemerintahan SBY-Boediono hingga akhir jabatan 2014. Kami dukung SBY untuk tegakkan supremasi hukum dan tingkatkan kesejahteraan rakyat," demikian isi pernyataan sikap Arus.
Di tengah aksi mereka, sekitar pukul 11.15 WIB, tiba-tiba datang sekitar lima bus penuh mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang berencana melakukan aksi anti pemerintah di Bundaran HI untuk menuju Istana Negara.
Melihat kedatangan mahasiswa, massa Arus langsung membubarkan diri dengan sukarela. Sementara, mahasiswa yang melihat slogan-slogan dukung SBY mengolok-olok kelompok Arus yang terlihat panik.
Kesigapan aparat kepolisian menghindari pertemuan dua massa pro-kontra itu patut diacungi jempol. Aparat meminta dengan cara persuasif agar mahasiswa melakukan aksi dengan damai. Saat berita ini dilaporkan, ratusan mahasiswa mengarah ke gedung dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat untuk mendirikan shalat Jumat.
[zul]
BERITA TERKAIT: