Mahasiswa dari Udayana, Bali, Eka Darma Saputra, misalnya, menyebut aksi mahasiswa yang tergabung dalam Komite Perjuangan Rakyat (KPR) di depan Istana Negara, Jakarta, tadi siang jauh dari fakta yang sebenarnya. Bahkan aksi tersebut hanya sekedar isu yang tidak mendasar dan terkesan kental dengan kepentingan politik.
"Jelas menurut kami yang selalu mendasari diskusi-diskusi kita di kampus adalah pemerintahan SBY-Boediono telah berhasil menancapkan pondasi ekonomi yang baik. Terbukti dengan pertumbuhan ekonomi dengan penguatan fundamental dengan indikatornya indeks saham gabungan yang semakin membaik," ujar Eka kepada
Rakyat Merdeka Online (Kamis, 19/10).
Menurutnya, daya saing kita dengan negara lain juga sudah terus meningkat di level dunia. Nilai ekport, investasi dan cadangan devisa juga terus membaik.
“Dunia telah memberikan penilaian
top ten mover karena telah berhasil melakukan peningkatan kualitas di bidang pendidikan dan kesehatan,†kata Eka yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Mahasiswa Satria Muda Indonesia Sejahtera (Samudra).
Ia menambahkan, pemberantasan korupsi di negara ini sudah mulai terlihat dengan nyata. Terbukti di masa pemerintahan SBY siapapun yang terlibat korup pasti diproses tanpa ada pola pembekuan kasus. Dan yang paling penting stabilitas politik dan keamanan terjaga baik, sehingga investasi terjaga pula.
“Saya sendiri orang daerah yang tahu persis kondisi daerah. Menjadi aneh buat kami jika aksi mahasiswa parameter adalah situasi politik di Jakarta buka data yang sebenarnya. Kami berharap, stop mahasiswa berpolitik,†pungkasnya.
[dem]