"KPK sudah direkayasa Anas untuk tidak sentuh dia sama sakali," ujar Nazaruddin.
Dia tegaskan, andai saja KPK serius menangani perkara korupsi dalam proyek Wisma Atlet, Pelembang dan Hambalang, Sentul, Jawa Barat, maka dia sudah dari kemarin-kemarin pulang ke Indonesia.
"Kalau KPK serius untuk tentukan dalang kasus Hambalang dan Wisma Atlet saya mau pulang. Tapi KPK harus
clear," tegasnya.
Selain itu, dalam pekan ini bukti-bukti korupsi dalam dua proyek itu akan diserahkannya ke KPK melalui media massa dan pengacara.
"Saya nanti menyerahkannya lewat pengacara saya di bawah sumpah. Teknisnya tanyalah ke pengacara saya, ke OC (Kaligis)," imbuhnya.
Sekali lagi Nazaruddin mengajukan satu syarat dirinya kembali ke Tanah Air dan memberikan kesaksian.
"Saya akan pulang kalau KPK tangkap dalang sebenarnya Wisma Atlet dan Hambalang. Dalangnya Anas, dia tentukan posisi masing-masing. Mirwan Amir posisi dimana, saya posisi dimana, jelas semua," tegas dua lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: