Hanya beberapa jam setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menaikkan status dari waspada ke siaga, Gunung Soputan di Sulawesi Utara meledak pukul 06.03 WITA.
Letusan salah satu gunung berapi paling aktif di Sulawesi Utara itu mencapai ketinggian 6.000 meter.
“Minggu, 3 Juli 2011, pukul 06.03 WITA Gunung Soputan telah meletus setinggi 6.000 meter disertai awan panas ke arah barat,†begitu informasi PVMBG yang diteruskan Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online yang sedang berada di Maroko, beberapa saat lalu.
PVMBG menaikkan status Gunung Soputan dari waspada menjadi siaga tengah malam waktu setempat. Ketika status itu dinaikkan, Gunung Soputan sudah mulai memasuki periode erupsi dengan menyemburkan materi berpijar yang dikenal dengan istilah strombolian.
“Tahun 2008 awan panas guguran Gunung Soputan mencapai jarak 6,5 km dari puncak. Menyebabkan kebakaran hutan, namun (saat itu) tidak ada korban jiwa,†pesan Andi Arief lagi.
“Semoga Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita bangsa Indonesia,†tutupnya.
Gunung setinggi 1.784 meter itu termasuk gunung berapi yang kerap meledak. Letusan gunung ini yang pertama kali dicatat terjadi pada tahun 1785. Lalu ia kembali meledak pada 1819, 1833, 1845, 1890, 1901, 1906, 1907, 1908-09, 1910, 1911-12, 1913, 1915, 1917, 1923-24, 1947, 1953, 1966-67, 1968, 1970, 1971, 1973, 1982, 1984, 1985, 1989, 1991-96, 2000-03, 2004, 2005, 2007, dan 2008.
Selain aktivitas strombolin, erupsi Gunung Soputan lainnya adalah kubah lava dan aliran piroklastik. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: