Greenpeace Desak SBY Akhiri Promosi Listrik Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Rabu, 22 Juni 2011, 00:09 WIB
Greenpeace Desak SBY Akhiri Promosi Listrik Nuklir
ilustrasi/ist
RMOL. Di Swiss pekan lalu, pidato Presiden SBY di forum International Labor Organization (ILO) disambut standing applause. Di Jepang, beberapa hari kemudian, pidato SBY tentang pembangkit listrik tenaga nuklir disambut gembira Greenpeace.

Dalam kesempatan itu SBY menegaskan Indonesia tidak akan membangun PLTN.

“Bahaya PLTN tidak perlu diperdebatkan lagi, dan tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat dari sumber energi terbarukan,” ujar Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara Arif Fiyanto, dalam keterangan yang diterima Rakyat Merdeka Online, Selasa malam (21/6).

Dia mendesak SBY untuk segera mengakhiri semua promosi PLTN di Indonesia, dan segera beralih kepada pembangunan sumber-sumber energi terbarukan seperti geothermal, tenaga surya dan angin.
 
Dia juga mengingatkan bahwa sejumlah negara pengguna listrik nuklir seperti Jepang, Jerman dan Swiss telah menghentikan proyek PLTN mereka. Di Asia Tenggara, Thailand dan Filipina juga memiliki sikap serupa.
 
“SBY juga menyatakan mendapat pelajaran dari bencana nuklir Fukushima. Indonesia harus benar-benar bangkit dan belajar dari mimpi buruk nuklir Jepang ini,” demikian Arif. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA