Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

SBY: Pembangunan Jembatan Selat Sunda Jalan Terus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Rabu, 08 Juni 2011, 10:12 WIB
rmol news logo Sudah takdir Indonesia berada di ring of fire, lintasan gunung berapi yang menjalar dari selatan pantai barat benua Amerika, ke utara Amerika, menyeberangi Selat Bering yang memisahkan Rusia dan Amerika ke arah barat, lalu turun ke selatan, ke arah Jepang, Filipina, Indonesia, lalu berbelok ke timur memasuki kawasan pulau-pulau kecil di Pasifk, dan berakhir di selatan di Selandia Baru.

Namun, bukan berarti “hidup seranjang dengan bencana” membuat Indonesia harus mandek dan tak bisa jadi negara maju. Lihatlah Jepang yang walaupun berada di jalur cincin api tetapi dapat menjadi negara maju dan terkemuka.

Itu artinya, Indonesia juga mungkin membangun infrastruktur yang baik dengan mempertimbangkan aspek kebencanaan. Begitulah kira-kira antara lain pesan Presiden SBY ketika bertemu ahli gempa dan ahli tsunami di Istana Negara, Selasa kemarin (7/6).

Berbagai analisa para ahli mengenai potensi gempa di kawasan Selat Sunda harus diperhatikan dalam proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). SBY juga mendorong para ahli agar semakin proaktif memberikan masukan.

“Memang sempat ada yang khawatir, kabar mengenai potensi gempa di Selat Sunda yang bisa merembet ke Jakarta dapat membuat orang takut, termasuk bisa mengganggu pembangunan JSS. Tapi merujuk pesan Presiden tadi, pembangunan JSS harus jalan terus dengan mempertimbangkan aspek kebencanaan ini,” ujar Staf Khusus bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, di kantornya, menjelaskan salah satu rekomendasi dalam pertemuan dengan SBY yang berlangsung hampir dua jam itu. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA