Malam ini (Kamis, 21/4), rumah duka tidak terlalu ramai. Beberapa artis dan tokoh nasional tampak berdatangan untuk mendoakan langsung almarhum dan menemui pihak keluarga.
Salah satunya Tjahyo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP di DPR RI. Kepada Rakyat Merdeka Online, Tjahyo mengatakan, walau tidak bersahabat dekat, ia cukup mengenal Franky dan sempat beberapa kali berdiskusi mengenai nasionalisme juga berbagai masalah kebangsaan.
"Franky sering hadir dan bernyanyi dalam berbagai kegiatan di partai kami. Tahun 2005 beliau pun bersedia tampil pada acara Kongres PDIP di Bali," kenang Tjahyo, Kamis malam (21/4) di rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Menurut Tjahyo, Franky adalah seniman besar yang dekat dengan dengan masyarakat dan berkarya menyuarakan aspirasi wong cilik.
"Ibu Mega juga merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau. Keluarga besar PDIP berbelasungkawa yang sangat mendalam," imbuhnya.
Selain mengirimkan karangan bunga, PDIP juga mengirimkan surat duka cita kepada pihak keluarga. Dalam surat itu, PDIP meminta kepada keluarga agar salah satu lagu karya Franky, yakni Pancasila Rumah Kita, bisa dijadikan lagu resmi partai berlambang banteng tersebut.
"Kami ingin lagu Pancasila Rumah Kita dijadikan salah satu lagu resmi partai, sehingga akan terus diperdengarkan dalam acara-acara resmi partai. Dan karya Franky akan tetap dikenang generasi nanti," demikian Tjahyo. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.