Pemimpin Nasional Alami Impotensi Moral, Mahasiswa Serukan Tujuh Cita-cita Perubahan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 18 April 2011, 14:46 WIB
Pemimpin Nasional Alami Impotensi Moral, Mahasiswa Serukan Tujuh Cita-cita Perubahan
RMOL. Pemimpin Nasional dianggap telah mengalami "impotensi" moral. Sebab itu, perlu dilakukan percepatan pergantian kepemimpinan nasional.

Demikian isi pernyataan dari mahasiswa yang mendeklarasikan "7 Cita-cita Perubahan" di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin siang (18/4).

Beberapa organisasi pemuda dan mahasiswa yang terlibat dalam deklarasi tersebut antara lain PII, PMKRI, HMI, GMNI, PMII, LMND, GMKI, KMHDI, Hikmahbudhi, SMI, Kamtri dan IMM.

"Para pejabat baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif bermental budak. Terhadap kenyataan pahit, kami pemuda dan mahasiswa menyerukan tujuh cita-cita perubahan," demikian isi keterangan pers yang diterima Rakyat Merdeka Online.

Tujuh Cita-cita perubahan mahasiswa itu adalah: Indonesia bebas dari penjajahan gaya baru; Supremasi hukum tanpa diskriminasi; Tangkap, adili dan sita harta koruptor dimulai dari Istana Negara; Persatuan Indonesia berlandaskan keadilan sosial dan pemerataan; Distrubusi tanah untuk rakyat; Dorong pemimpin mandiri, berani, demokratis dan bermental kerakyatan, serta Demokrasi tanpa oligarki.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA