"Itu hanya salah satu cita-cita perubahan yang kita inginkan. Regenerasi kepemimpinan yang secara moral dicap bohong oleh para pimpinan agama, legitimasi politik sudah lemah dan gagal total menyejahterakan rakyat," tegas Ketua Presidium Pusat PMKRI, Stefanus Asat Gusma, di sela-sela demonstrasi di Denpasar, Bali, saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online (Senin, 18/4).
Perlu diketahui, sejak tadi pagi, massa yang merupakan gabungan anggota PMKRI dari 18 cabang di Indonesia melakukan demonstrasi di Denpasar. Massa mengusung tujuh tuntutan yaitu: Indonesia bebas dari penjajahan gaya baru; Supremasi hukum tanpa diskriminasi; Tangkap, adili dan sita harta koruptor dimulai dari Istana Negara; Persatuan Indonesia berlandaskan keadilan sosial dan pemerataan; Distrubusi tanah untuk rakyat; Dorong pemimpin mandiri, berani, demokratis dan bermental kerakyatan, serta Demokrasi tanpa oligarki.
"Tujuh tuntutan itulah yang mahasiswa anggap sebagai
blue print Indonesia yang baru. Itu substansinya, bukan hanya regenerasi kepemimpinan saja," terang Gusma.
Menurut Gusma, semasa dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, bangsa ini tidak pernah lepas dari kasus-kasus besar yang merendahkan demokrasi dan penegakan hukum serta menginjak kedaulatan bangsa yang dimiliki rakyat.
"Ada kasus
bailout Bank Century, kasus manipulasi daftar pemilih tetap saat Pemilu, korupsi IT KPU, ditambah lagi kedaulatan kita yang dilanggar negara lain, kasus penganiayaan TKI dan kita sudah tidak bisa berharap lagi pada rezim ini," kata Gusma.
Tuntutan regenerasi kepemimpinan itu jadi salah satu poin karena mahasiswa melihat fakta bahwa situasi nasional saat ini sudah "matang".
"Kenapa kami pikir situasi sudah matang? Ada konflik elit politik di tengah krisis energi dan kenaikan harga bahan pokok, membuat kami mendesakkan tuntutan tersebut" ujar Gusma.
Sementara di Jakarta, sebuah agenda konsolidasi mahasiswa dan pemuda tengah berlangsung siang ini di Gedung Joang, Menteng. Konsolidasi itu bertajuk "Perubahan Sudah Tidak Bisa Ditunda" sekaligus mempublikasikan "7 Cita-cita Perubahan". Beberapa organisasi pemuda dan mahasiswa yang terlibat dalam konsolidasi tersebut antara lain PII, PMKRI, HMI, GMNI, PMII, LMND, GMKI, KMHDI, Hikmahbudhi, SMI, Kamtri dan IMM.
[ald]