Ngeri, Bom Buku untuk Tutupi Bom Mobil!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 18 Maret 2011, 15:25 WIB
Ngeri, Bom Buku untuk Tutupi Bom Mobil!
ilustrasi bom
RMOL. Hujan teror bom berkekuatan low explosive dimaksudkan untuk memberi peringatan kepada pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat bahwa akan ada bom yang lebih besar. Demikian hasil analisa pengamat terorisme Dynno Cresbon, mengenai fenomena hujan teror "bom parsel" empat hari belakangan.

"Teror ini lebih lebih ditujukan pada early warning. Ini tekhnik untuk sesatkan opini, bisa saja untuk tutupi rencana yang lebih besar. Bisa bom mobil atau serangan bersenjata oleh teroris,' ujar Dynno kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (18/3).

Sebelumnya ia meyakini bahwa pelaku teror bom belakangan ini adalah kelompok teroris lama di bawah pimpinan Abdullah Sonata. Tapi itu baru dugaan sementara melihat modus teror dan jenis bom yang digunakan.

"Kalau indikasi peran militer belum ditemukan secara yuridis maupun intelijen. Lagipula, kalau militer pasti kekuatan bomnya high explosive," kata Dynno.

Bom berkekuatan rendah, yang disebut Dynno kerap digunakan sebagai alat teror di daerah konflik seperti Ambon dan Poso, paling-paling hanya bisa memutuskan tangan atau kaki si korban.

"Memutuskan tangan dan kaki itu dianggap hukuman setimpal untuk pihak yang memusuhi si peneror, perwakilan pemerintah atau figur tertentu," ucapnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA