"Saya menganalisa, para pelaku belajar bom di tempat resmi, bukan belajar di Afghanistan. Ini orang yang pernah sekolah resmi, ikut kursus, belajar tentang bom untuk kepentingan infiltrasi, intimidasi," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu (16/3).
Kelompok eksekutor ini adalah kelompok bayaran yang digunakan untuk memberi pesan, mengintimidasi, atau menghancurkan lawan politik, saingan bisnis atau musuh pihak tertentu.
"Mereka kelompok yang tidak harus mengerti politik, hanya eksekutor. Bos-nya yang mengerti politik atau punya masalah personal. Tergantung kepentingannya," kata purnawirawan Mayjen TNI yang akrab dengan dunia intelijen ini.
Yang menambah rumit masalah, pertarungan di antara pihak-pihak tersebut yang menggunakan bom sebagai pesan, dimanfaatkan untuk mengalihkan isu dan menyelamatkan citra pemerintah.
"Saya yakin teror bom kemarin keluar dari soal pengalihan isu. Tetapi juga bermanfaat mengalihkan isu," terangnya.
Kini tugas aparat keamanan bukan saja menangkap para pelaku lapangan, produsen bom tetapi juga otak di belakangnya. Dengan demikian, masyarakat mengetahui apa masalah sebenarnya.
"Tapi saya pesimis karena ada tujuan tertentu secara politis," ujar TB.
Keberadaaan kelompok eksekutor teror ini, menurutnya, memerlukan pembelajaran lebih banyak oleh dunia intelijen. Jika dulu intelijen digunakan untuk kekuasaan, setelah masuk ke era demokrasi ini ada ranah yang tak dikuasai intelijen dan bebannya terlalu berat.
"Poin paling pentingnya, kita jangan sampai masuk era transisi demokrasi ini dengan kekerasan. Jika tadinya intimidasi paling keras cukup dengan SMS, sekarang sudah pakai bom dan lama-lama pakai racun. Indonesia ini seperti negara penuh kekerasan dan mafia," ujarnya.
Dunia intelijen juga harus melakukan pengawasan lebih lekat pada aparat-aparatnya agar mereka yang menguasai teknik peledakan tidak menjual keahliannya untuk mencederai orang lain.
"Misalnya penyalahgunaan senjata itu kan ada yang punya surat resmi untuk menggunakan tetapi dipakai untuk keperluan pribadi," pungkasnya
.[ald]