PBNU: Pengalihan Isu atau Bukan, Teror Tidak Dapat Dibenarkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 16 Maret 2011, 13:46 WIB
PBNU: Pengalihan Isu atau Bukan, Teror Tidak Dapat Dibenarkan
RMOL. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan teror bom buku di perkantoran Utan Kayu, Selasa sore kemarin (15/3) tidak hanya mengancam keselamatan dan jiwa kader Nahdlatul Ulama Ulil Abshar-Abdalla. Bom buku itu juga memperburuk wajah Islam di Indonesia.

Oleh karena itu, ujar Ketua Badan Komunikasi Informasi dan Publikasi PB NU, Sulthan Fatoni, kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 16/3), sangat tidak dapat dibenarkan apabila teror digunakan untuk mengalihkan isu politik.

Sulthan akui, ia menyimak analisa kalangan pengamat intelijen yang dikenalnya yang sementara ini menyimpulkan ada indikasi pengalihan isu di balik tiga teror bom buku di Jakarta.

"Yang jelas itu teror. Mau pengalihan isu atau tidak, itu mengancam jiwa manusia. Persoalan itu pengalihan isu atau tidak, tetap tidak bisa dibenarkan," ujar Sulthan.

Bagi NU, tindakan yang sudah mengancam keamanan jiwa seseorang, bersosial, beragama dan berbudaya tidak boleh ditoleransi di Bumi Indonesia. Ia menuntut Pemerintah dan Polri segera bekerja keras menangkap pelaku teror agar kebhinekaan Indonesia mendapatkan kembali legitimasinya.

"Banyak yang bilang pengalihan isu, tapi itu kan dengan keilmuan yang teman-teman (pengamat) miliki. Yang jelas bagi NU teror semacam ini bahaya sekali," pungkasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA