Benghazi adalah bekas ibukota Libya sebelum Khaddafi berkuasa. Kota itu dikenal sebagai konsentrasi kaum oposan, tempat para pendukung Raja Idris yang digulingkan Khaddafi empat dekade lalu.
Sementara secara umum keadaan di Libya relatif lebih stabil dibandingkan hari-hari sebelumnya. Mahasiswa Indonesia di Libya, Gelar Digjaya Muhammad, mengatakan bahwa pemerintah Libya juga sudah bertemu dengan dutabesar negara-negara Uni Eropa dan memberikan penjelasan mengenai keadaan di lapangan yang disembunyikan media massa Barat dan semi-Barat.
“Kehidupan ekonomi mulai berjalan kembali setelah sempat terhenti selama dua hari. Toko-mulai buka, pasar-pasar tradisional kembali beroperasi, lalu lintas mulai ramai,†demikian, antara lain, tulis Gelar dalam e-mailnya yang diterima redaksi Rakyat Merdeka Online.
“Pemerintah mengimbau, agar warga Libya kembali bekerja dan beraktivitas normal kembali. Bandara Tripoli masih beroperasi normal, namun sangat penuh oleh orang-orang yang ingin keluar Libya. Internet, facebook, dan jaringan ponsel pun sudah kembali normal,†sambung Gelar yang berasal dari Bandung.
Sebelum Moammar Khadaffi muncul ke hadapan publik, keadaan memang sempat mencekam. Tetapi begitu ia muncul dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mundur suasana berbalik dan berangsur normal. Sempat ada pembakaran dan perusakan beberapa gedung di Tripoli, namun kini sudah mulai direnovasi.
Saiful Islam Khaddafi, putra Khadaffi juga berencana mengundang pers dari berbagai negara untuk menjelaskan dan membuktikan fakta-fakta palsu yang berkembang. Sementata Syaikh Khamis Libya fatwa yang disampaikan ulama Sheikh Yusuf Qaradawi yang menyatakan darah Khaddafi halal. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: