"Ucapan Dipo itu lebih seperti ucapan mantan pejabat Orde Baru daripada seorang mantan aktivis mahasiswa," ujar tokoh gerakan reformasi 1998, Ahmad Kasino, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 22/2).
Menurut Kasino, perkataan Dipo sekaligus menandakan bahwa rezim SBY-Boediono anti kritik. Karena belakangan ini, kritik dari komponen tokoh agama, intelektual, seniman budayawan, pemuda dan mahasiswa yang mendapat porsi besar pemberitaan media massa.
"Menurut saya Dipo Alam disuruh SBY, karena kalau tidak pasti dia sudah dipecat. Ini taktik Istana, Dipo Alam menjadi perangkat keras untuk membungkam tokoh kritis dan media. Kalau media dibungkam maka pemerintah akan lebih brutal lagi untuk membohongi rakyat," ucapnya.
Seperti diketahui, Dipo juga pernah menyerang tokoh lintas agama sebagai "gagak hitam pemakan bangkai tapi berbulu merpati putih". Ia menyebut kritik tokoh agama pada pemerintah adalah bungkus politik praktis atas nama gerakan moral dan agama.
[ald]
BERITA TERKAIT: