Begitu amanat Kasum TNI Marsdya Edy Harjoko yang dibacakan Pa Sahli Tk. III Bidang Intekmil Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Baharudin dalam apel yang digelar di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis pagi (17/2).
Juga diingatkan bahwa kondisi nasional bangsa Indonesia saat ini dirundung duka; di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang belum membaik muncul masalah penegakan hukum dan konflik bernuansa SARA. Kerusuhan di Cikeusik-Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah adalah fakta objektif bahwa masih ada tindakan kekerasan mengatasnamakan agama yang mengancam Bhinneka Tunggal Ika, yang seharusnya kebhinekaan tersebut menjadi benteng terakhir ke Indonesiaan.
Kondisi ini menunjukan masih kuatnya potensi anarkisme dan radikalisme dalam masyarakat yang majemuk, sehingga mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Keanekaragaman belum sepenuhnya menjadi “berkah†namun masih menjadi faktor kerawanan potensial. Perbedaan begitu mudah menjadi pertentangan dan pertentangan begitu mudah menjadi sumber konflik sosial, baik horizontal atau komunal maupun secara vertikal.
Lebih lanjut Kasum TNI mengatakan, hal paling fundamental yang dialami bangsa ini disebabkan rendahnya disiplin dan lemahnya kesadaran termasuk sikap toleran serta kepatuhan terhadap tata-tertib peraturan dan hukum. Sebagai prajurit yang bangga dan senantiasa siap “mewakafkan†diri demi kejayaan dan tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
[guh]
BERITA TERKAIT: