Tidak Amanah, Wajar Kalau Rakyat Minta SBY-Boediono Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 09 Februari 2011, 13:02 WIB
Tidak Amanah, Wajar Kalau Rakyat Minta SBY-Boediono Mundur
SBY/ist
RMOL. Pembakaran rumah ibadah tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sangat toleransi pada falsafah bangsa indonesia yakni pancasila dan UUD 1945.

"Kami mengutuk keras pembakaran rumah ibadah (gereja), tapi kami lebih mengutuk pemerintah yang tidak sanggup melindungi rakyatnya," demikian disampaikan oleh Kasino, aktivis Gerakan Indonesia bersih kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 9/10).

Kata Kasino, proses konflik horizontal antar umat beragama ini adalah kegagalan pemerintah dalam rangka pembinaan dan penegakan hukum, ini juga menandakan kelemahan kepemimpinan karena tidak tegas bersikap dalam menyelesaian kasus-kasus hukum.

"Amuk masa yang seringkali terjadi karena kondisi rakyat yang lemah dalam bidang ekonomi dan pendidikan sehingga rakyat mudah sekali diprovokasi," ujarnya.

Kondisi seperti ini tambah Kasino, adalah tanggung jawab pemerintah, dan pemerintah dibawah SBY-Boediono telah gagal mengemban amanat UUD 1945 yakni mensejahterakan rakyat, memberi rasa aman kepada rakyat, dan menjaga keutuhan kebhinekaan, kemajemukan berbangsa bernegara. Sehingga wajar kalau rakyat menuntut SBY-Boediono mundur.[ono]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA