BIBIT-CHANDRA DIUSIR

PKS: Jangan Pikir KPK Malaikat atau Dewa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 05 Februari 2011, 16:18 WIB
PKS: Jangan Pikir KPK Malaikat atau Dewa
nasir djamil
RMOL. Jangan langsung menyimpulkan bahwa pihak yang mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi sudah pasti melawan pemberantasan korupsi.

"Periode lalu ada teman dari Demokrat (Achmad Fauzi) di komisi III mengatakan kita perlu pikirkan kembali posisi KPK, lalu langsung diberi sanksi oleh fraksinya dan dipindahkan ke komisi lain," ujar Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, dalam diskusi "DPR Kok Dilawan?" di Warung Daun, Cikini, Jakarta (Sabtu, 5/2).

Nasir menekankan, ia adalah seorang yang menolak keras pencabutan wewenang KPK soal penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. Namun, harus diketahui, ketika diberi kewenangan besar, berpotensi terjadi penyalahggunaan di dalam KPK.

"Jangan pikir ada malaikat atau para dewa di dalamnya (KPK). Ketika fraksi-fraksi meminta Bibit dan Chandra tidak dihadirkan, itu dalam rangka pengawasan," tegasnya

Ia menjelaskan, kronologis pengusiran Bibit dan Chandra pada Senin (31/1) di rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bermula dari interupsi anggota fraksi Gerindra Desmond Mahesa. Interupsi itu berlanjut dan sampai akhirnya rapat ditunda untuk rapat internal Komisi III.

"Saat itu Pak Busyro (Ketua KPK) lemparkan ke Komisi III, lalu kami rapat internal musyawarah sampai voting. Itu (pengusiran) keputusan komisi dan kalau Busyro konsisten seharusnya tidak bersikeras membawa lima orang pimpina ke DPR," pungkasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA