Seperti Biasa, Presiden Mempesona, Normatif, Mendengar dan Menerima

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 18 Januari 2011, 14:43 WIB
Seperti Biasa, Presiden Mempesona, Normatif, Mendengar dan Menerima
presiden sby
RMOL. Karena penyampaian pandangan para tokoh agama kepada Presiden SBY tidak boleh disiarkan langsung oleh media massa,  Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyampaikannya lewat konferensi pers di kantor CDCC, Jakarta Pusat, Selasa (18/1).

"Dalam apa yang saya sampaikan adalah apa faktor pendorong gerakan moral lintas agama ini dan, kedua, apa yang kami sampaikan adalah apa yang kami dengar, lihat dan dapati dari penyampian umat di lapisan bawah oleh  masing-masing tokoh agama, dan itu realitas berkembang di masyarakat maka kami meminta pemerintah memperhatikan," jelas Din

Apa yang ditekankan, ditengarai para pemuka agama adalah deviasi dan distorsi dari cita-cita nasional founding fathers. Antara lain, dalam bidang ekonomi pembukaan UUD 45 sangat tegas menekankan bahwa sistem ekonomi nasional adalah berdasarkan demokrasi ekonomi, dalam kata lain ekonomi kerakyatan. Sementara sistem saat ini sangat berwajah kapitalistik, maka tak bisa diukur dengan angka belaka. Kemiskinan, pengangguran dan daya beli masih memprihatinkan, maka tokoh agama meminta ekonomi kembali ke konstitusi.

"Dialog tadi malam cukup positif, hangat dan makan waktu lama, jawaban Presiden seperti biasa sangat mempesona dan normatif, mendengarkan, menerima, tanpa menjelaskan apa langkah yang akan diambil," ucap Din yang didampingi Sekretaris Eksekutif KWI, Benny Susetyo.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA