Demikian disampaikan tokoh pers nasional Sabam Leo Batubara kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 4/1).
"Begini, tugas pers itu adalah lurus, menceritakan kebenaran. Bahwa kalau ada singgungannya dengan muatan politik maka bukan pers yang sengaja membawa itu ke ranah politik," tegas Leo.
Kalau fakta dan kebenaran itu bersinggungan dengan politik, ditekankannya lagi, bukan kesalahan pers. Namun, ia akui bahwa bukan tak mungkin ada kelompok lain yang mencoba bermain politik menggunakan fakta-fakta yang dibuka oleh insan pers.
"Pers lurus mencari fakta kebenaran. Yang belokkan itu kadang sumber itu sendiri. Politisasi bukan sasaran pers, itu adalah buah persinggungan," ucap Leo.
Seperti diketahui, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie pernah mengungkapkan, isu pertemuannya dengan Gayus Tambunan di Bali pada November lampau merupakan bentuk intrik politik untuk membuat citranya dan Partai Golkar terciderai.
Partai Golkar pun mengaku geram mengamati perkembangan penanganan kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang melibatkan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Partai Golkar khawatir isu kepergian Gayus Tambunan ke Singapura akan dipolitisasi dan dikait-kaitkan kembali dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
â€Kami sangat dipojokkan dan Aburizal Bakrie (Ketua Umum Golkar) dizalimi. Padahal itu semua hingga sekarang tidak terbukti,†tegas Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Senin (3/1).
[ald]