Seruan itu disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, saat berdialog dengan
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 29/12).
"Sebenarnya karena kami di luar mereka, kami tidak terlalu mendalami dan terlibat di dalam (konflik), karena itu urusan internal Setgab sehingga kami memantau perkembangan itu," ujar Suhardi.
Tanpa bermaksud mencampuri urusan adu kepentingan di dalam koalisi pemerintah, Gerindra meminta partai-partai yang dominan di pemerintahan fokus membangun negara dengan visi misi yang jelas.
"Kita negara yang masih ketinggalan. Seharusnya, utuh bersama membangun negara kalau perlu kita (Gerindra) akan akan bantu dari luar, sehingga rakyat lebih baik kehidupannya, tidak tergantung lagi impor seperti saat ini," ungkapnya.
Gerindra mengingatkan, jika keretakan koalisi ini terus berlarut-larut, bukan tidak mungkin empat tahun ke depan pada saat pergantian pimpinan melalui Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, bangsa Indonesia dibangun dari kemunduran yang luar biasa.
"Kami berharap koalisi partai besar akan hasilkan perbaikan besar. Kami akan bantu dengan kemampuan yang kami bisa," kata Suhardi.
"Kemampuan bangsa ini, yang luar biasa dengan sumber daya alam dan manusianya, seakan lenyap karena konflik politik dan mengurus konflik yang tak penting. Mereka (pendukung pemerintah) harus segera bersatu dan membangun negara," pungkasnya.
[ald]