"Golkar harus mengajak publik untuk bersandar pada penegakan hukum dan fakta di pengadilan," kata pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 15/11).
Sementara kalangan menilai ada upaya dari mafia pajak besar untuk menutup mulut Gayus. Salah satu indikasinya adalah dalam dugaan kepergian Gayus Tambunan ke Bali dua pekan lalu. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga disebut ada di Bali pada saat yang bersamaan.
"Pembuktian, itu adalah yang diperlukan Golkar sekarang. Harus berani tunjukkan dimana Ical berada saat Gayus di Bali. Jangan hanya defensif," katanya.
Satu-satunya cara untuk menyangkal opini dan rumor, lanjutnya, adalah mengedepankan fakta-fakta. "Kalau perlu Golkar tantang Kepolisian membuktikan rumor-rumor itu. Petinggi Golkar jangan hanya defensif," tutur pria yang disapa dengan Bung Han ini.
Selain itu, Han tidak berani membantah anggapan, bahwa isu Gayus tengah ditunggangi pihak tertentu untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap Partai Golkar.
"Dalam politik, spekulasi politik adalah kenisacayaan dan buktinya selalu minim. Tapi kemungkinan itu selalu ada, misalnya
setting besar untuk mengecilkan Golkar dan Ical di 2014," tegasnya.
Sekali lagi, pungkasnya, Golkar harus perkuat pengawasan pada proses hukum dalam perkara mafia pajak Gayus dan tidak perlu terlalu defensif dalam menghadapi rumor yang memojokkan.
[ald]