Mengapa ia terkejut? "Karena saya dengarnya beberapa hari lalu akan ditunda sampai situasi di negeri kita benar-benar pulih dari bencana," ujar Priyo di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin (8/11).
Ketika mengetahui BAKN sudah memastikan keberangkatan lewat konferensi pers tadi pagi di DPR, Priyo mengaku menyesalinya. Meskipun, BAKN tidak memakai uang negara melainkan dana hibah dari Belanda lewat Bank Pembangunan Asia.
"Sekarang bukan masalah pakai dana dari mana. Mau pakai APBN sah-sah saja tak usah dimarahi," kata Priyo.
"Menurut hemat saya yang jadi soal adalah suasana negeri yang lagi prihatin ini. Saya termasuk yang sarankan ini ditunda. Saya malah tidak permasalahkan dari mana dana itu," jelasnya.
Meskipun hanya diikuti empat orang, Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR tetap memutuskan berangkat ke Belanda pada 15 November mendatang.
Keempat anggota BAKN DPR yang bertolak ke Belanda adalah Muhammad Sohibul Imam (FPKS), Nur Yasin (FPKB), dan Mustafa Assegaf (FPPP) dan Eva Kusuma Sundari (FPDI Perjuangan)
Kunjungan kerja yang telah diagendakan hingga tanggal 19 November ini dalam rangka peningkatan reformasi sektor keuangan negara.
[ald]
BERITA TERKAIT: