Aksi protes ini dilakukan mereka dengan mempertunjukkan tari perut yang dibawakan oleh empat pemuda bertelanjang dada di depan Gedung DPR, Jakarta, siang ini (Kamis, 4/11). Dari pantauan
Rakyat Merdeka Online di lokasi, keempat pemuda tersebut yang hanya mengenakan celana pendek dari bahan rumbai-rumbai dan hiasan kepala dari dedaunan ini menggoyang-goyangkan pinggul mereka sambil diiringi musik Timur Tengah.
Aksi mereka makin terlihat vulgar saat wartawan mulai berdatangan. Bahkan mereka sempat memanjat pagar gedung DPR sembari menggoyangkan pantat.
Koordinator aksi, Ray Rangkuti mengatakan, selama ini kritik verbal yang diarahkan ke Dewan sepertinya tidak efektif dan selalu dijawab dengan berbagai alasan.
"Mereka seolah-olah menyatakan agenda studi banding ke luar negeri adalah kegiatan yang rasaional dan bermanfaat," ujarnya saat ditemui di sela-sela aksi.
Aksi ini, kata dia, adalah salah satu cara mengekspresikan kekecewaan rakyat. Terkait tari perut yang dipertunjukkan tadi, Ray beralasan, karena itu merespons isu adanya sekelompok anggota DPR yang melakukan studi banding itu meminta fasilitas tari perut. Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung.
[wid]
BERITA TERKAIT: