"Selain itu ada beberapa menteri yang harus dievaluasi mendalam untuk lebih mampu kerjakan tugas. Katakanlah, tidak diganti tapi diberi
warning," ujar pengamat politik gaek, Muhammad AS Hikam, saat diwawancarai
Rakyat Merdeka Online, Senin (25/10).
Mantan Menteri Riset dan Teknologi ini mencontohkan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Menurutnya, kemungkinan kecil Mary akan tergeser karena bagaimanapun pria berkacamata itu memiliki kecerdasan diplomasi yang balakangan ini mendapat cobaan berat dalam beberapa kasus.
"Tapi, Menlu ini kurang gaul. Maksud saya dalam artian politis. Dalam soal perpolitikan dalam negeri sangat payah, kalau diplomasi ke luar, otaknya luar biasa," jelasnya.
"Menlu bukan kerja diplomasi saja, tapi kerja politik di dalam negeri. Dia kurang tahu siapa yang bisa diajak kerjasama dalam politik," imbuh Hikam.
Saran Hikam, ke depan harus ada pelibatan Wakil Menlu yang lebih efektif dalam tugas-tugas politik dalam negeri agar Menlu bisa lebih bertugas dengan baik tanpa terganggu urusan dalam negeri.
[ald]