Hal itu dikatakan pengamat hukum dan aktivis HAM, Usman Hamid, dalam kesempatan diskusi membahas kriteria Jaksa Agung dan Kapolri baru di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (18/9).
"Jaksa Agung karir belum tentu lebih baik dan mendapat tempat di kejaksaan," tegas Usman.
Menurut Usman, bangsa Indonesia saat ini sedang berada dalam masa transisi dari gaya pemerintahan Orde Baru menuju reformasi dan oleh karena itu memerlukan waktu panjang untuk mengedepankan perbaikan kejaksaan. Meski demikian, ia mengaku tidak anti calon Jaksa Agung karir.
"Jadi, dibuka saja peluang jaksa karir, terutama jaksa-jaksa yang pernah mengusut kasus-kasus HAM dan kejahatan berat dan dimutasi," ujar Koordinator Kontras ini.
"Kita bisa saja kasih data tentang itu. Itu caranya memperbaiki kejaksaan. Peluang itu bisa dibuka tanpa terjebak karir dan non karir," ucap Usman lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: