SAIL BANDA

Delapan KRI Kawal Perairan Maluku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 02 Agustus 2010, 20:20 WIB
Delapan KRI Kawal Perairan Maluku
sail banda
Jakarta, RMOL. Delapan kapal perang dan pesawat patroli laut milik TNI dari berbagai jenis dan tipe dikerahkan ke perairan Maluku untuk mengamankan kunjungan Presiden SBY dan pergelaran Sail Banda 2010 dari tanggal 12 hingga 17 Agustus.

Kedelapan KRI yang berada dikendalikan Komandan Gugus Tempur Laut Indonesia Timur (GuspurlatimI) itu adalah KRI Slamet Riadi-352, KRI Sutanto-877, KRI Teluk Sampit-515, KRI Teluk Cendrawasih-533, KRI Sura-802, KRI Barakuda-814, KRI Keris-624, dan KRI Singa-651. Adapun dua pesawat patrol laut yang diturunkan adalah Cassa U-610 dan heli BO NV-409, jelasnya.

Di luar kapal perang Indonesia, kapal perang dari Amerika Serikat, Australia dan Singapura juga dilibatkan. Amerika Serikat mengirimkan kapal USNS Mercy, Singapura mengirimkan RSN Endeavour beserta tim kesehatan, sementara Australia mengerahkan HMAS Labuan dan HMAS Tarakan serta tim medis AL. Selandia Baru juga mengirimkan tim medis AL yang tergabung dengan USNS Mercy.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Herry Setianegara dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online, Senin petang (2/8), semua kapal itu juga dilibatkan dalam kunjungan Presiden SBY ke lokasi Sail Banda dan bakti sosial Surya Bhaskara Jaya (SBJ).

Kegiatan yang diikuti armada perang TNI AL ini, sebut Herry, meliputi pengobatan gratis sampai penyuluhan hukum dan kesehatan. Sementara untuk kegiatan kemanusiaan sebelumnya telah dikerahkan KRI Dr. Suharso-990 dan KRI Makassar-590.

Menurut Kadispenal, Sail Banda yang bertemakan “Small Island For Our Future” memilih Maluku sebagai lokasi kegiatan karena selama ini dianggap rawan terhadap dampak perubahan iklim, dan dianggap tidak aman di mata masyarakat baik dalam luar negeri setelah dilanda konflik beberapa tahun lalu.

“Selain itu, Sail Banda 2010 juga merupakan salah satu upaya nyata pemerintah dalam memperhatikan pulau-pulau di daerah tertinggal,” demikian Herry.[guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA