Infiltrasi kapitalisme bukan hanya bidang ekonomi saja, yang sangat mengkhawatirkan masuk dalam sendi budaya, seni, bahasa, tradisi, dan mental karakter bangsa, bagaikan terjangkit virus liberal, bangsa yang terkenal dengan 'Gotong Royong' perlahan menjadi 'Induvidualis'.
Selain itu, warisan kolonial Hindia Belanda masih bertahan sampai sekarang, dari perundang-undangan sampai feodal birokrasi, pada masa lalu aparatur pemerintah kolonial direkrut dari inlander bumiputera yang bermental penjilat dan korup hingga saat ini masih menjadi kultur kronis para birokrat dan pejabat Indonesia.
Membangun dunia baru, diatas pondasi humanisme yang adil dan beradab, perdamaian dunia dengan semangat persatuan antar bangsa, demokrasi dunia berazaskan kemajemukan, keadilan kesetaraan sosial dunia, dimana semua manusia adalah bagian dari alam semesta yang universal.
Internasionalis Humanis hanya akan menjadi sebuah mimpi belaka bila bangsa-bangsa Asia Afrika tidak melakukan Revolusi Mental, terutama negara yang selama ini berperan sebagai Komprador atau Boneka Nekolim, dengan kata lain Revolusi Belum Selesai, dunia ini masih terjadi ... Bangsa Proletar versus Bangsa Borjuis.
Ismed Matahari, ST.
Aktivis 98 Universitas Trisakti[email protected]