Mereka disinyalir dipanggil Prabowo untuk membahas pos kementerian di pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Pantauan di lokasi, sejumlah tokoh yang sudah merapat ke kediaman Prabowo di antaranya, aktivis HAM, Natalius Pigai; politisi PAN, Yandri Susanto; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, politisi Gerindra, Fadli Zon; Maruarar Sirait.
Kemudian ada politisi Golkar, Nusron Wahid, Bahlil Lahadalia; politisi PKB, Saifullah Yusuf dan Abdul Kadir Karding; Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono; Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya, Tito Karnavian, hingga Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
Ada pula Yusril Ihza Mahendra, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti, dan beberapa tokoh lain yang disinyalir dari kalangan profesional.
Mereka datang secara bergantian dan disambut Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Usai pertemuan, beberapa nama yang dipanggil memilih irit bicara. Salah satunya disampaikan Aktivis HAM, Natalius Pigai yang mengaku diminta Prabowo untuk membantu pemerintahan 2024-2029.
"Kalau bantu iya, tapi tidak boleh ngomong (posisi yang akan diisi di kabinet) sebelum bapak yang (Prabowo) ngomong. Pembantu kan bisa di mana saja," kata Pigai.
Hal senada juga disampaikan politisi Golkar Nusron Wahid. Ia tidak gamblang menyebutkan posisi apa yang ditugaskan Prabowo kepadanya.
"Tadi diajak diskusi sama beliau, ditanya apakah bersedia membantu kami (pemerintah), gitu saja. Saya jawab
insyaallah kalau dimintai bantuan dan negara membutuhkan, namanya pengabdian harus menyatakan siap," jelas Nusron.
Saat ditanya ulang apakah akan mengisi salah satu pos kementerian Prabowo-Gibran, Nusron menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
"Soal tempat (posisi), kami semua serahkan kepada bapak presiden (Prabowo), karena itu hak prerogatif presiden," pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Prabowo masih menerima sejumlah tokoh yang disinyalir akan memperkuat kabinet 2024-2029.
BERITA TERKAIT: