Perum Bulog Siapkan Tiga Skema Rencana Investasi di Kamboja

Rencana investasi di Kamboja itu, disampaikan Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog, Sonya Mamoriska Harahap usai pembukaan Indonesia International Rice Conference (IIRC) di Nusa Dua, Bali.

Sonya mengatakan, skema pertama yang direncanakan adalah terkait perdagangan, yakni ekspor-impor produk beras.

Skema kedua, lanjutnya, Perum Bulog bekerjasama langsung dengan petani beras lokal. Gambarannya adalah dengan kerjasama memberikan biaya untuk input.

"Kemudian yang menanam adalah local partner kita karena mereka mempunyai local knowledge," ujar Sonya dikutip Jumat (20/9).

Skema ketiga, masih kata Sonya, yakni mengakuisisi perusahaan beras di negara tetangga tersebut.

"Atau mungkin step ke depannya kita bisa melakukan akuisisi sebagian saham local company, dan terakhir adalah kita bisa melakukan investasi rice mill," tuturnya.

Sonya mengatakan, Perum Bulog saat ini masih harus mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Kamboja.

"Kalau itu menguntungkan baru kita akan masuk untuk memilih opsi yang mana dan siapa partnernya," pungkasnya.