Ketua DPC PDIP Kabupaten Lahat, Yulius Maulana menyatakan, pemerintahan di Lahat selama lima tahun terakhir tidak menjalankan program yang pro rakyat, sehingga kesejahteraan masyarakat terabaikan.
Ia menyesalkan sumber daya alam yang melimpah tidak dikelola dengan baik oleh pemerintahan yang dijalankan oleh Cik Ujang.
"Lahat ini luar biasa, memiliki segalanya. Ada tambang, minyak, emas, semuanya ada. Namun, karena pemerintahan sebelumnya tidak menjalankan program yang mendukung rakyat, perekonomian masyarakat menjadi terpuruk dan Lahat menjadi daerah termiskin kedua di Sumatera Selatan," kata Yulius dalam pernyataan melalui video, Jumat (19/7).
Yulius menyoroti kinerja buruk Cik Ujang karena tidak ingin Lahat dipimpin kembali oleh sosok atau kroninya yang telah terbukti gagal menyejahterakan masyarakat.
Yulius yang berencana maju sebagai calon Bupati Lahat periode 2024-2029 mendapati data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan yang menyebutkan bahwa Kabupaten Lahat yang memiliki sumber daya alam melimpah menjadi daerah termiskin kedua di Sumsel.
Di samping itu, juga tercatat data pada 2023 mengenai persentase penduduk miskin di Kabupaten Lahat, yang jumlahnya mencapai 15 persen dari jumlah total, atau menempatkannya di urutan kedua termiskin setelah Musi Rawas Utara (18,26 persen).
"Ironi lainnya, Lahat bahkan lebih miskin daripada Kabupaten Empat Lawang yang merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) hasil pemekaran dari Kabupaten Lahat. Empat Lawang berada di urutan kedelapan persentase daerah miskin di Sumsel dengan angka 11,80 persen," demikian Yulius
Suhu politik di Lahat makin hangat seiring kemunculan nama-nama bakal calon bupati. Selain Yulius, terdapat nama mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) yang juga mantan Anggota DPR RI, Bursah Zarnubi.
Sedangkan Cik Ujang akan mengajukan istrinya, Lidyawati, sebagai calon Bupati Lahat. Cik Ujang sendiri akan maju menjadi Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan mendampingi Herman Deru.
Kepemimpinan Cik Ujang selama 5 tahun menjabat Bupati Lahat dinilai gagal. Cik Ujang justru membawa kabupaten yang kaya akan sumber daya alam tersebut menjadi daerah termiskin kedua di Sumatera Selatan. 
BERITA TERKAIT: