Aktivis Jakarta Tak Ingin Polarisasi 2017 dan 2019 Terulang

LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>

LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Sabtu, 20 Januari 2024, 04:16 WIB

Aktivis Jakarta Tak Ingin Polarisasi 2017 dan 2019 Terulang

Diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) bertajuk 'Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta’, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat/RMOL

Aktivis Pro Jakarta berharap pelaksanaan Pemilu 2024 di Jakarta dapat berjalan dengan secara demokratis, bersih, dan kondusif.

BERITA TERKAIT:

Dengan begitu, seluruh warga Jakarta dapat menggunakan hak pilihnya tanpa ada rasa ketakutan atau paksaan dan menghasilkan para wakil rakyat yang berintegritas dan berkomitmen kepada warga.

Demikian harapan Aktivis Pro Jakarta yang terangkum dari diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) bertajuk 'Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta’, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

“Kami dari Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta juga berharap tidak terjadi polarisasi antar masyarakat saat memilih atau mendukung seseorang. Seperti yang terjadi saat Pilkada DKI 2017 atau Pemilu 2019, cebong versus kampret,” kata Perwakilan Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Rio Ayudha Putra dikutip Sabtu (20/1).

Rio menyebut, acara Ngojak dapat menjadi role model untuk mempertemukan dan mempersatukan ide atau gagasan dari berbagai kalangan.

Artinya, mulai dari para aktivis di Jakarta, para anggota dewan, dan Pemprov DKI demi mendorong Jakarta lebih baik lagi di masa depan.

“Kami dari Aktivis Pro Jakarta juga mendoakan partai politik peserta Pemilu 2024 mendapat hasil yang positif serta membawa kemajuan bagi Kota Jakarta,” pungkas Rio.