Contohkan Pilpres Turki, Politikus PKS Berharap Pemilu 2024 Bebas Konflik

“Kita pun dapat mencontoh Pilpres di Turki,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Tgk H Irawan Abdullah, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (31/5).

“Kalau pilpres berjalan lancar dan tanpa kerusuhan, rakyat juga jadi aman,” imbuhnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Aceh itu menuturkan, ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pilpres berlangsung aman dan damai. Di antaranya sistem pemilihan yang transparan dan adil.

“Di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih calon yang diinginkan,” sebut dia.

Selain itu, mekanisme penghitungan suara yang jelas dan independen serta penerapan aturan yang tidak diskriminatif akan membantu memastikan integritas pemilihan.

Di sisi lain, pengawasan yang ketat dari lembaga pengawas pemilu dan partisipasi masyarakat sipil dapat membantu mengawasi jalannya pemilihan, serta mencegah terjadinya pelanggaran atau kecurangan yang merusak proses demokratis.

Menurut Irawan, partisipasi politik yang sehat dari seluruh pihak, termasuk calon presiden, partai politik, dan pendukung, sangat penting untuk menjaga suasana yang damai selama Pilpres.

“Semua pihak harus menghormati aturan yang berlaku dan tidak terlibat dalam provokasi atau kegiatan yang dapat memicu kerusuhan,” ujar dia.

Tak hanya itu, Irawan juga mengatakan, pendidikan politik yang baik kepada masyarakat dapat membantu meningkatkan pemahaman akan pentingnya proses demokrasi dan pentingnya menjaga kedamaian selama pilpres.

Untuk itu, masyarakat harus diberikan informasi yang objektif dan akurat mengenai calon presiden, vis, dan program mereka. Serta implikasi dari pilihan mereka.

Pemerintah juga perlu memberikan perlindungan yang memadai kepada semua peserta pilpres dan memastikan bahwa situasi keamanan dijaga dengan baik untuk mencegah terjadinya kerusuhan atau konflik.

Ditambahkan anggota Komisi I DPR Aceh ini, harapan untuk melaksanakan pilpres yang aman, damai, dan tanpa kerusuhan adalah cita-cita seluruh rakyat Indonesia.

“Dan untuk mewujudkannya diperlukan upaya bersama dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pengawas pemilu, partai politik, dan masyarakat,” demikian Irawan.