Begitu analisa Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, merespon isu potensi perpecahan parpol-parpol KIB.
“Kalau PAN hebatnya di politik dua kaki,†ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/3).
Menurut Jerry, KIB yang di dalamnya ada Partai Golkar, PAN dan juga PPP, wajar jika diperkirakan akan pecah. Sebabnya, hingga saat ini belum memiliki calon presiden (capres) yang mumpuni dari segi elektoral.
Sehingga, doktor komunikasi politik jebolan America Global University ini menilai, PAN yang pada Pemilu 2019 hanya mendapat perolehan suara sebanyak 6,84 persen atau 9,6 juta suara, disinyalir bakal merapat ke poros koalisi yang memiliki capres dominan.
Hal itu, menurutnya, dilakukan PAN supaya bisa kembali mendapat jatah kursi di parlemen, dan bisa menjadi parpol koalisi pemerintahan pemenang Pemilu Serentak 2024.
“Jadi mereka melihat dan membaca peluang capres yang menang, maka mereka akan bergabung. Faktor lain koalisi ini (KIB) masih prematur, pasalnya mereka belum mendeklarasikan siapa capres mereka,†tuturnya.
“Saya pikir politik Indonesia realistis, dinamis dan statis. Ditambah ada sisi rasionalitas,†demikian Jerry menambahkan.
BERITA TERKAIT: