Nah, baru-baru ini, orang nomor satu di Indonesia yang mengawali karier politiknya sebagai Walikota Solo ini dianggap sebagai sosok yang kontradiksi oleh seorang peneliti asal Australia.
Adalah Benjamin Band yang menyebut Jokowi sebagai 'Man of Contradictions'. Itu merupakan judul buku yang ditulis dengan berdasarkan hasil riset Ben Bland selama bertahun-tahun.
Namun demikian, kontradiksi yang dimaksud Ben Bland tidak sepenuhnya dekat dengan pengertian negatif.
"Kontradiksi tidak sepenuhnya konsep yang negatif, tapi menyiratkan Jokowi sedang bertarung untuk mendamaikan banyak persoalan," ucap Ben Bland melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (4/9).
Menurut Direktur Program Asia Tenggara Lowy Institute tersebut, Indonesia yang sangat majemuk tak semudah ditaklukkan Jokowi ketika masih menjabat Walikota Solo.
Hal tersebut makin kentara ketika pandemik Covid-19 memasuki Indonesia. Pemerintahan Jokowi gagal membangun strategi terpadu hingga penyebaran Covid-19 di tanah air tak kunjung bisa dikendalikan.
Toh, popularitas Jokowi masih tetap tinggi saat Indonesia dihantam pandemik yang meluluhlantahkan sebagian besar sendi kehidupan. Sejumlah kritikan yang mengarah ke Jokowi terkait penangan pandemik ini, di mata Ben Bland, terdengar berbeda.
Hal ini sekaligus menunjukkan kalau Jokowi punya tantangan besar dalam memimpin bangsa dan negeri Indonesia. Dengan memahami kontradiksi-kontradiksi Jokowi, menurut Ben Bland, maka orang bisa mengerti arah sang presiden dan negara yang dipimpinnya.
BERITA TERKAIT: