Karena itu, rencana kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD dinilai sebagai tindakan yang kebingungan.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (7/5).
"Kelihatan, pemerintah sedang bingung. Jika PSBB diperketat, ekonomi jadi macet," kata Ujang Komarudin.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini mengatakan, di tegah situasi seperti ini, justru kepemimpinan dan kekompakan pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang diuji, sejauh mana kemampuan memitigasi bencana Covid-19.
"Pemerintah sedang dilematis. Tapi disitulah sebenarnya sedang diuji kepemimpinan seseorang, kelompok," tuturnya.
Lebih lanjut, Ujang Komarudin memahami bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam menghadapi pandemik Covid-19.
Terutama terkait jaring pengaman sosial atau social safety net untuk menjamin masyarakat di tengah pandemik.
"Banyak masyarakat juga yang tidak dapat bansos. Yang dapat bansos saja masih hidup kebingungan, masyarakat lain yang tidak dapat bansos bisa kelaparan," tutup Ujang Komarudin.
BERITA TERKAIT: