Pengunjuk Rasa: Tolak Capim Bermasalah, Kalau Tidak KPK Akan Tersandera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 30 Agustus 2019, 12:57 WIB
Pengunjuk Rasa: Tolak Capim Bermasalah, Kalau Tidak KPK Akan Tersandera
Pengnjuk rasa dari Brani/RMOL
rmol news logo Sekelompok aktivis dari Barisan Rakyat Indonesia (Brani) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kunungan, Jakarta, Jumat (30/8). Mereka mengajak semua pihak untuk menolak calon pimpinan KPK yang memiliki rekam jejak bermasalah.  

Capim KPK yang bermasalah itu menurut diantaranya dua perwira polisi Irjen Firli Bahuri dan Irjen Antam Novambar serta mantan jaksa senior Jasman Panjaitan.

Firli disebut pernah melanggar aturan etik saat menjabat Deputi Penindakan KPK. Adapun Antam diduga mengancam eks Direktur Penindakan KPK Kombes Endang Tarsa terkait kasus Kepala BIN Budi Gunawan soal 'rekening gendut'. Sedangkan Jasman Panjaitan diduga pernah menerima duit dari terpidana perambahan hutan D.L. Sitorus.

"Tolak capim KPK bermasalah. Karena pimpinan KPK tak boleh tersandera persoalan apapun karena bisa berdampak negatif terhadap eksistensi KPK ke depan," ujar koordinator aksi Debri di depan Gedung KPK.

Pihaknya merasa prihatin atas proses seleksi capim KPK periode 2019-2023. Potensi negatif bisa menimpa KPK jika orang yang bermasalah tetap diloloskan oleh pansel dari tahap seleksi.

Lebih lanjut, Brani meminta semua pihak untuk menolak dengan tegas para capim KPK yang dianggap bermasalah itu.

"Tolak anggota Polri dan Jaksa diduga bermasalah sebagai pimpinan KPK. Jika terus dibiarkan maka pemilihan capim KPK periode ini akan cacat moral dan hukum," pungkas Debri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA