"Pilkada serentak tahun 2015, saat itu mesin partai politik dalam keadaan lelah," kata Sekjen PAN, Eddy Soeparno dalam diskusi bertajuk Pilkada 2015-2018 dan Peta Baru Pilpres 2019 di Hotel Veranda, Kebayoran Lama Jakarta, Kamis (18/10).
Eddy mengakui cukup berat bagi partai politik dalam melakukan konsolidasi dalam menggerakkan kader untuk Pilkada serentak 2015, khususnya di daerah.
"Perlu
effort yang cukup besar untuk menggerakkan teman-teman-teman di daerah, bukan hanya tenaga partai saja, tetapi penggerak lainnya boleh dikatakan kita baru saja habis-habisan di Pileg dan Pilpres 2014," jelas Eddi.
Hal yang tidak jauh berbeda pun terjadi di Pilkada Serentak jilid II tahun 2017. Pilkada yang relatif tidak berat tetapi partai politik dihadapkan pada politik identitas.
Berkembang pada tahun 2018, dikatakan Eddy, partai politik mulai terlihat bekerja optimal dalam menyiapkan pertarungan dalam Pilkada Serentak jilid III ini.
"Karena itu ajang Pilkada Serentak tahun 2018 adalah gladi bersih kita sebagai partai politik untuk menghadapi tahun politik 2019," demikian Eddi.
[jto]
BERITA TERKAIT: