Begitu yang disampaikan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prastyo saat berkunjung ke redaksi
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/10).
Dedi menambahkan dalam proses perubahan yang sedang dijalankan, sebagai satu institusi, masih ada saja ada yang berjalan tidak sempurna.
Namun yang terpenting sambung Dedi, adalah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian konsisten melakukan tugas yang cukup berat yakni merubah kultur atau wajah polisi yang antagonis, koruptif hingga abuse of power.
"Dari masa ke masa kepemimpinan Kapolri itu yang paling fundamental adalah kultur, bagaimana merubah wajah polisi agar tidak demikian, Kapolri Tito optimis dapat melakukannya," ungkap Dedi.
Sebagai anak buah, ia merasakan ritme kerja yang luar biasa cepat dan dinamis dalam satu tahun kegiatan ketika Tito dipercaya Joko Widodo memegang tampuk pimpinan Polri sejak 13 Juli 2016.
Misalnya, pada tahun 2018 ini ada pemilihan Kepala Daerah di 171 Kabupaten/Kota ditambah tahun depan Pileg dan Pilpres dan belum lagi kasus-kasus yang ditangani oleh Kepolisian.
"Jadi, kasarnya enggak ada lagi cerita anggota yang bisa leha-leha, jadi pak Kapolri hanya berpesan agar menjaga ritme kerja," pungkasnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: