PDIP Ajak Gerakan #2019GantiPresiden Bertarung Secara Ksatria

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Selasa, 28 Agustus 2018, 10:19 WIB
PDIP Ajak Gerakan <i>#2019GantiPresiden</i> Bertarung Secara Ksatria
Evita Nursanty/Net
rmol news logo Gerakan #2019GantiPresiden selalu mengatasnamakan demokrasi dalam setiap aksi-aksinya. Namun ekspresi mereka justru menunjukkan tindakan yang anti demokrasi.

Begitu kata politisi PDIP Evita Nursanty melalui pesan elektroniknya, Selasa (28/8).

“Tidak boleh mengatasnamakan demokrasi tapi sebenarnya anti-demokrasi, dan lebih-lebih mengancam keutuhan NKRI,” ucap anggota Komisi I DPR itu.

Sambung dia, kelompok #2019GantiPresiden sama sekali tidak menghargai proses demokrasi dan melanggar UU 7/2017 tentang Pemilu.

“Jika ingin kampanye pilpres nanti ada masanya tahun 2019. Keselamatan bangsa ini harus jadi yang utama, jangan jadi konflik horizontal,” ucap Evita lagi.

Dia mengaku sangat prihatin dengan cara-cara seperti ini dilakukan hanya demi mengejar kekuasaan. Para pengusung gerakan ini juga mengorbankan NKRI dan memicu permusuhan sesama anak bangsa.

“Mereka sepertinya sangat takut kalah dalam pilpres 2019 nanti, sehingga melakukan aksi-aksi seperti ini,” tegasnya.

“Saya katakan, mari kita bertarung dengan ksatria, bukan dengan cara-cara tidak sehat seperti itu. Masyarakat kita tidak bodoh memilih pemimpinnya yang terbaik,” pungkasnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA