Hendry enggan berpolemik lantaran dirinya mendapat laporan yang berbeda dari pemberitaan yang beredar.
"Ada yang menulis begitu, tapi kalau konfirmasi ke saya ternyata tidak, gitu aja, saya tidak mau berpolemik," kata Henry saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/4).
Henry menjelaskan, selama ini putranya tidak menunjukan perilaku yang aneh, dan tetap menjalankan aktifitas secara normal. Dari sisi pendidikan, putra keduanya itu juga telah menjalani pendidikan magister.
Kendati demikian, Henry mengakui puteranya pernah terjebak Narkoba saat duduk di bangku SMU.
"Dari segi gizi kesehatan semuanya juga baik bahkan juga dia lulus S2 hukum dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta," ujar Henry.
Lebih lanjut Henry mengku sebagai ketua organisasi dirinya kerap mendapat sms gelap mengenai kehidupan anaknya.
Dalam sms gelap tersebut dirinya diminta untuk berhenti memerangi narkoba sebab sang anak juga pemakai narkoba.
"Intinya ngapain memberantas narkoba anak lu sendiri make dan macam-macam lah," ujarnya.
Sebelumnya, jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya melakukan tes urnine terhadap anak Henry Yosodiningrat sesuai permintaan Handry yang hasilnya positif mengandung zat narkoba.
[nes]
BERITA TERKAIT: